Sebagai insan muda yang
baru saja bergabung di sebuah perusahaan BUMN ternama, think out of the box adalah sebuah keharusan. Cara berpikir yang
berbeda daripada lainnya ini dianggap mampu menghasilkan ide-ide brilian yang
akan mendukung perkembangan perusahaan. Selain itu, berpikir diluar rutinitas
yang biasa dilakukan biasanya akan menghasilkan kreativitas yang tanpa batas.
Bahkan beberapa leader mengatakan think without the box, yang seolah-olah
menyuruh untuk berimajinasi hingga langit ke tujuh.
Think
out of the box sangat erat kaitannya dengan generasi
millenials yang disebut-sebut sebagai generasi melek teknologi. Kaum muda yang
baru saja memasuki dunia kerja itu memang sudah “dicekoki” oleh kemudahan
teknologi, bahkan dari dimulainya masa perkuliahan. Namun kemampuan tersebut
kadang belum dijalankan dengan maksimal karena kurang pekanya para kaum millenials
akan visi misi perusahaan. Untuk itu, beberapa perusahaan yang dinamis membuat
suatu perkumpulan yang dinamakan Agent of
Change. Agent of Change merupakan
sebuah kelompok atau individu yang mampu memengaruhi orang lain atau organisasi dalam mengambil keputusan
inovasi agar sesuai dengan harapan. Setiap tiupan angin segar perubahan untuk
perusahaan tentunya memerlukan seorang pemandu yang akan menghubungkan antara
sumber perubahan dengan target perubahan itu sendiri.
Agen perubahan pastinya
akan turut andil dalam menginformasikan strategi perusahaan dan memberikan ide
inovasinya agar tujuan dapat dicapai. Beberapa langkah yang dapat dilakukan
adalah membangun kesadaran bahwa kita perlu berubah. Hal paling mudah yang bisa
dilakukan adalah menyadarkan target perubahan dengan memberikan alternatif
sikap. Harapannya beberapa generasi Y atau bahkan baby bloomers semakin yakin bahwa perubahan yang dilakukan akan
menyasar pada kebaikan perusahaan. Selain itu, membangun hubungan saling tukar
informasi juga merupakan kewajiban seorang agen perubahan. Agen perubahan harus
memiliki sikap empati dan dapat dipercaya sehingga orang-orang pun dapat
terpengaruh oleh ajakannya untuk berinovasi.
Di Kimia Farma, Agent of Change tersebar di seluruh
pelosok Indonesia dan setiap tahunnya diagendakan untuk bertemu guna membahas
cara-cara jitu agar perusahaan semakin berkembang. Jajaran direksi yang
memberikan respon positif terhadap agen perubahan pun turut serta dalam
memberikan semangat agar semakin banyak ide-ide brilian yang tercetus. Latar
belakang Agent of Change yang
berbeda, mulai dari perwakilan pabrik, distribusi, hingga apotek, mampu membuat
sinergitas sehingga inovasi yang dikeluarkan akan sambung menyambung dari hulu
ke hilir untuk menguntungkan setiap entitas.
Kegiatan Agent of Change lebih menyasar kepada
pengembangan individu dalam skala menyemangati mereka agar terus melakukan
inovasi. Dapat dikatakan juga sebagai influencer yang akan terus memengaruhi
teman-temannya dalam bekerja atau bahkan dalam hal mengabdi pada perusahaan.
Selain itu, dari sisi pengembangan bisnisnya, Kimia Farma mempunyai kaki
tangannya sendiri yang tergabung dalam divisi TMO atau Transformation Management Office. Divisi TMO mengelola transformasi
perubahan apa saja yang yang berkaitan dengan teknologi akan dilakukan Kimia
Farma, mulai dari distribusi, retail, hingga marketing dan sales.
Inovasi memang sangat
penting demi kemajuan perusahaan di masa depan, namun peran serta Agent of Change untuk selalu think smart and think different juga
tidak kalah penting. Sebuah perusahaan tidak akan bisa maju hanya karena
jajaran direksinya memiliki kapabilitas yang baik, tetapi harus juga didukung
oleh kompetensi sumber daya manusianya agar ide-ide cemerlang terus berdatangan.
No comments:
Post a Comment